1. Perencanaan supervisi
Perencanaan supervisi meliputi penentuan tujuan, sasaran, jadwal, dan metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan supervisi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa supervisi dilakukan secara sistematis dan terencana.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat langsung proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru atau dosen. Supervisor harus mengamati secara seksama bagaimana guru atau dosen menyampaikan materi pelajaran, mengelola kelas, dan berinteraksi dengan siswa atau mahasiswa.
3. Evaluasi
Setelah melakukan observasi, supervisor harus melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru atau dosen. Evaluasi meliputi analisis terhadap kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran, serta memberikan masukan atau saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Pemberian umpan balik
Pemberian umpan balik yang konstruktif sangat penting dalam supervisi akademik. Umpan balik yang diberikan harus jelas, spesifik, dan dapat diimplementasikan oleh guru atau dosen dalam proses pembelajaran selanjutnya.
5. Tindak lanjut
Setelah memberikan umpan balik, supervisor harus melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa saran atau masukan yang diberikan telah diimplementasikan oleh guru atau dosen dalam proses pembelajaran selanjutnya. Hal ini akan membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, supervisor harus memperhatikan prinsip-prinsip yang adil dan obyektif. Supervisi tidak boleh dilakukan dengan cara memaksakan pandangan atau pendapat pribadi, namun harus berdasarkan pada fakta yang ada dan pedoman atau standar yang telah ditetapkan. Selain itu, supervisor harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan mampu mengembangkan hubungan kerja yang harmonis dengan guru atau dosen yang sedang disupervisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar